 |
Candi Prambanan |
Mendengar kata D. I. Yogyakarta (selanjutnya disebut Jogja), mungkin yang akan ada timbul di benak orang adalah kalau Jogja merupakan kota
pelajar. Memang hal itu masih benar, karena dengan adanya Universitas Gajah
Mada (UGM), sebagai salah satu universitas negeri terbaik di Indonesia, Jogja
masih merupakan tempat tujuan para mahasiswa untuk menempuh masa studinya di
UGM. Tapi banyak orang juga sudah menyadari kalau sebenarnya Jogja dan sekitarnya
punya banyak hal yang bisa menjadi alasan untuk dikunjungi.
Jogja merupakan salah satu tujuan
wisata favorit baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Banyak hal yang bisa
dilihat dari mengunjungi Yogyakarta dan sekitarnya, mulai dari wisata budaya,
sejarah, dan alam. Dalam hal lokasi, wisatawan sudah bisa mulai mengeksplorasi
kota Jogja mulai dari Keraton Jogja, Taman Sari, Benteng Vredeburg, dan
tentunya Candi Prambanan. Selain candi Prambanan; Jogja juga dekat dengan salah
satu candi terkenal lainnya di kota Magelang, yaitu candi Borobudur, yang
merupakan salah satu objek wisata yang paling sering dikunjungi. Dengan adanya
candi Borobudur yang berlokasi di dekat kota Jogja, memberikan keuntungan untuk
kota Jogja yang sering dijadikan sebagai tempat kedatangan dan juga tempat
menginap para turis yang ingin mengunjungi Candi Borobudur, apalagi bandara Adi Sucipto
juga sudah merupakan ‘pintu masuk’ dari penerbangan yang berasal dari luar
negeri.
 |
Benteng Vredeburg |
Berdasarkan data statistik pariwisata, kunjungan
wisatawan mancanegara (wisman) pada bulan September
2012 mengalami kenaikan sekitar 6.9% jika dibandingkan bulan sebelumnya,
walaupun kunjungan wisman di airport Adi Sucipto, menurun sebanyak 10% dibandingkan bulan
sebelumnya. Sedangkan untuk data wisatawan nusantara (wisnus) pada semester
pertama, jumlah perjalanan wisnus meningkat 3.5% dibandingkan semester
sebelumnya menjadi 236,752 juta perjalanan. Ibu Mari Elka juga menargetkan
total pengeluaran wisnus pada akhir tahun 2012 akan menjadi USD 18 miliar.
Nilai ini 2 kali lebih tinggi jika dibandingkan USD 9 miliar yang merupakan perkiraan pengeluaran wisman hingga akhir tahun 2012.
Lalu bagaimana caranya agar Jogja
dan daerah sekitarnya bisa menarik lebih banyak wisatawan baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri?
 |
Bank Indonesia di Jogja |
Sebenarnya sudah banyak yang
diperbuat untuk mempromosikan pariwisata di Jogja dan sekitarnya, termasuk yang
baru saja dilakukan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
(Kemenparekraf) di mana mengundang beberapa International Travel Blogger untuk
mengunjungi beberapa destinasi di Indonesia, termasuk salah satunya Jogja dan
Candi Borobudur, dan membantu mempromosikannya kepada pembaca setia blog dan follower mereka. Selanjutnya, untuk
mengejar target kunjungan wisman akhir tahun, Kemenparekraf juga sudah
menggelar ‘Year-end
Festive Season 2012’ di mana salah satu programnya, bekerja sama dengan
Garuda Indonesia dan Garuda Orient Holidays (GOH) Australia menggelar GOH (Garuda Orient
Holiday) Beyond Bali. Salah satu tujuan wisata dalam promo itu adalah
Jogja dan Candi Borobudur. Candi Borobudur juga sudah termasuk dalam daftar
Kemenparekraf di Destination
Management Organization (DMO) untuk tahun 2012. DMO merupakan pengelolaan
destinasi pariwisata mulai dari perencanaan, koordinasi, implementasi dan
pengendalian organisasi pariwisata yang sudah dimulai dari tahun 2012 hingga
2014.
Untuk mendukung kegiatan promosi
yang diadakan oleh Kemenparekraf, Jogja juga bisa melakukan promosi secara
mandiri yang bersifat komplementer, dimulai dari yang sifatnya mudah dan bisa
menjangkau banyak orang dalam waktu singkat, yaitu melalui internet.
.jpg) |
Taman Sari |
Mengikuti jejak Kemenparekraf
yang mengundang International Travel
Blogger ke Indonesia, mengapa tidak melakukan hal yang sama sekali lagi,
tapi sekarang mengundang travel
blogger dari lingkup nasional, dan juga orang yang berpengaruh di social media. Peserta yang dipilih bisa dari beberapa atau
setiap propinsi dengan kriteria tertentu, di mana nantinya para peserta akan
diajak untuk mengenal Jogja dan sekitarnya lebih dekat lagi dan ke
tempat-tempat yang belum terlalu populer; mulai dari wisata alam, budaya,
hingga kuliner. Selama kunjungan ke Jogja, para peserta dihimbau untuk
melakukan reportase singkat di social
media melalui live tweet ke follower mereka, di mana diharapkan para
follower mereka akan me-RT tweet tersebut. Setelah mereka
selesai dengan kunjungan tersebut, mereka diwajibkan untuk membuat artikel
tentang kunjungan tersebut dan di-publish
di blog mereka. Nantinya, artikel-artikel tersebut akan dipilih untuk
kemudian dijadikan satu di website pariwisata resmi D.I. Yogyakarta dan
sekitarnya.
 |
Jalan Malioboro |
Eksistensi Jogja dan daerah
sekitarnya di internet sebenarnya sudah banyak, termasuk website resmi dari
Dinas Pariwisata Provinsi DIY sendiri di Visiting
Jogja. Websitenya sudah cukup lengkap yang mencakup informasi penginapan
dan tempat wisata di Jogja dan sekitarnya. Mungkin tinggal cukup mencontoh yang dilakukan dinas pariwisata Hong Kong pada website mereka di Discover Hong Kong. Di
website tersebut terdapat fitur ‘My
Hong Kong Guide’. Di sini pengunjung website dapat melihat daftar
atraksi dan kunjungan wisata yang ada di Hong Kong, kemudian memilih tempat
yang ingin dikunjungi dengan menambahkannya ke daftar kunjungan wisata. Setelah selesai
memilih, hasil akhir yang didapat adalah personalized
guide berupa peta (beserta lokasi tempat wisata yang akan dikunjungi), cara
menuju ke tempat wisata tersebut beserta informasi tempat tersebut, dan juga informasi penting lainnya untuk menunjang kunjungan wisatawan tersebut.
 |
Membuat batik |
Setelah meningkatkan promosi di internet, langkah yang kemudian bisa dilakukan adalah dengan
mengadakan roadshow ke beberapa tempat
yang bepotensi. Pada roadshow tersebut bisa diadakan pameran-pameran yang menonjolkan kota Jogja dan sekitarnya, misalnya dengan
mengadakan pameran foto yang dapat menonjolkan keindahan tempat-tempat wisata
di Jogja, pameran batik, dan pameran kuliner. Pada roadshow ini,
dapat ‘dibawa’ para penyedia jasa tur dari Jogja, sehingga pengunjung pameran
bisa langsung berinteraksi dengan penyedia jasa tur tersebut. Selain itu juga,
pihak penyelenggara bisa mengadakan talkshow dengan mengundang bintang tamu
yang gemar berpetualang dan memiliki penggemar yang banyak. Dengan ini, dia
bisa membantu mempromosikan Jogja dan menginspirasi orang-orang atau penggemarnya
yang menghadiri talkshow tersebut.
 |
Delman dan Becak |
Tahun ini, Indonesia sudah banyak mengadakan festival-festival di beberapa daerah, termasuk salah satunya yang terkenal adalah Festival Teluk Jailolo di Maluku. Festival ini merupakan festival budaya dan seni. Festival ini mampu menarik banyak orang untuk datang ke Maluku dan melihat secara langsung acara festival tersebut. Tidak hanya wisnus saja yang datang, tapi juga wisman. Selain Festival Teluk Jailolo, ada juga Solo yang sudah mengadakan Solo Batik Carnival. Tahun 2012 merupakan tahun yang ke lima bagi kota Solo dalam menyelenggarakan Batik Carnival itu. Banyak orang yang khusus datang untuk melihat Solo Batik Carnival ini, karena memang ini sangat unik, di mana peserta karnaval akan melakukan catwalk di salah satu jalanan di kota Solo. Jogja juga bisa menambah jenis festival yang akan diadakan, setelah sebelumnya sudah menyelenggarakan festival seni bernama Jogja International Performing Arts Festival (JIPA) pada September akhir lalu. Penambahan festival dengan tema yang berbeda memungkinkan untuk mendongkrak kunjungan wisatawan ke kota Jogja atau sekitarnya.
...
Memajukan pariwisata di Jogja merupakan kegiatan yang dapat dilakukan oleh segala pihak, mulai dari pihak pemerintah, masyarakat, penyedia jasa, dan sebagainya. Sekiranya artikel ini bisa menjadi masukan kecil dalam membantu strategi pemasaran & promosi pariwisata untuk tahun 2013/2014, khususnya di D.I Yogyakarta dan sekitarnya.
 |
Candi Borobudur |

Label: Indonesia, Jogja, promosi, travel, wisata