Pernah tidak terbayangkan, membuat minuman kopi mulai dari awalnya yang hanya berupa biji kopinya?
Hmm, kalau saya sih, untuk meminum kopi, tinggal buka kopi
sachet-nya, tambahkan gula dan creamer sedikit, baru kemudian diseduh pakai air
panas. Mudah kan ya? Hehe.
Tapi mungkin bagi pecinta kopi, membuat kopi di mana dimulai
dari awal, yakni dari biji kopi, mungkin lebih menyenangkan daripada membuatnya
dari kopi sachet.
Beberapa waktu lalu, Yellow Truck Coffee Bandung yang
merayakan anniversary 1 tahunnya, mengadakan workshop ‘Manual Coffee Brewing.’
Yellow Truck Coffee (Bandung - Indonesia) |
Melihat secara langsung, membuat kopi secara manual dari
biji kopi hingga menjadi minuman kopi, tampaknya menyenangkan, tetapi
sebenarnya ada hal – hal yang perlu diperhatikan sehingga bisa memberikan rasa
yang diinginkan oleh yang membuatnya. Bahkan ada proses berhitung di balik
pembuatan ini.
Sebenarnya ada banyak macam teknik untuk membuat kopi, salah
satunya adalah teknik menggunakan V60. Menurut Hans, salah satu barista dari
Yellow Truck Coffee, teknik V60 merupakan salah satu teknik pembuatan kopi yang
bisa dibilang agak rumit, karena kita harus memikirkan banyak hal dalam proses
ini, seperti takaran dan rasio dari biji kopinya dan jumlah air yang dipakai,
kalibrasi dalam mesin penggilingnya, teknik brewing-nya, suhunya, hingga jenis air
yang dipakai. Saya pikir, untuk membuat kopi, bisa menggunakan air apa saja.
Bisa sih, tapi mungkin akan memberikan rasa yang beda ketika membuatnya dengan
teknik V60 ini, misalnya menggunakan air mineral Aqua akan memberikan rasa yang berbeda dengan
menggunakan air mineral dari Amidis *oops sebut merek deh*
The V60 manual brewing equipment - at Yellow Truck Coffee (Bandung - Indonesia) |
Peserta workshop kali ini dihadiri oleh dua grup, yakni dari
BloggerBDG dan Bandung Foodies, di mana nantinya, mereka dapat kesempatan untuk mencoba membuat kopi dengan manual brewing ini.
BloggerBDG - at Yellow Truck Coffee (Bandung - Indonesia) |
Bandung Foodies - at Yellow Truck Coffee (Bandung - Indonesia) |
Sebelum para peserta mencoba membuat kopi secara manual,
Hans menunjukkan caranya terlebih dahulu.
Sebelum memulai, dia mengatakan bahwa untuk workshop kali
ini, disediakan 2 jenis biji kopi, salah satunya biji kopi asli Jawa Barat (dan satu lagi berasal dari Bali).
Hans pun mulai menimbang biji kopi dalam sebuah gelas kecil.
‘Timbangan menunjukkan angka 16 gram, tetapi sebenarnya
nanti setelah digiling, kira – kira beratnya akan berkurang 1 gram, yakni
menjadi 15 gram.’ - begitu kata Hans.
Hans menimbang jumlah biji kopinya terlebih dahulu - at Yellow Truck Coffee (Bandung - Indonesia) |
Ketika memasukkan biji kopi yang telah ditimbang ke mesin
penggiling, ternyata kita bisa memilih ukuran kalibrasi dari mesin penggiling
tersebut. Saya pikir selama ini, ukuran kalibrasinya hanya ada satu aja dan tinggal giling aja haha. Tentunya perbedaan ukuran kalibrasi akan
menghasilkan jenis bubuk yang berbeda ya.
Digiling dulu yuk bijinya ... - at Yellow Truck Coffee (Bandung - Indonesia) |
Sebelum proses selanjutnya, yakni proses penyaringan,
ternyata kita harus membilas semua peralatan dengan air panas. Mulai dari gelas
yang akan menampung hasil saringan, bahkan kertas saringan yang sudah kita
taruh di atas gelas saringan pun juga harus kita bilas dengan air panas. Ini
dilakukan supaya bahan kimia yang terkandung di dalam kertas tersebut larut.
Jangan lupa bilas dulu dengan air panas ya kertas saringannya - at Yellow Truck Coffee (Bandung - Indonesia) |
Seduh bubuk kopinya dengan air panas - at Yellow Truck Coffee (Bandung - Indonesia) |
Berbicara mengenai air panas, ternyata suhu juga akan
mempengaruhi hasil saringan. Kalau suhunya tinggi, berarti nanti tekanannya
dari uap panasnya akan tinggi pada saat dituangkan ke bubuk kopi di atas
saringan.
Setelah semuanya sudah dibilas, kita siap melakukan proses
penyaringan.
Kita harus memperhatikan rasio dari kadar air dan berat kopi
yang kita timbang tadi. Kalau salah, berarti ya akan memberikan rasa yang tidak
pas. Dan proses menuang air panas dan menunggu hasilnya, ternyata juga dihitung
lamanya, ya kira – kira sekitar 2 menit. Makanya waktu itu Hans sampai
menyiapkan timer segala dalam mempersiapkan minuman ini.
Hans juga menambahkan, ketika menyaring bubuk kopi ini,
sebaiknya jangan sampai tetesan terakhir karena biasanya yang terakhir rasanya
pahit.
Wah wah wah … ternyata untuk membuat kopi dengan teknik
manual brewing ini mesti memperhatikan banyak hal ya. Tidak bisa asal tuang,
giling, siram air panas hehe.
Let's drink! - at Yellow Truck Coffee (Bandung - Indonesia) |
Setelah menunjukkan secara singkat bagaimana membuat kopi
dengan teknik V60, giliran peserta dari BloggerBdg dan Bandung Foodies yang
mencobanya deh.
Kalian ternyata juga bisa menikmati hasil dari manual
brewing di Yellow Truck Coffee Patuha lho!
So ... Selamat 1 tahunan ya Yellow Truck Coffee! Semoga semakin banyak bertebaran di kota - kota lain di luar Bandung ya :-)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar